Oleh: Dyhanum*
Hadirnya kau dalam hidupku tanpa kuminta.
Kadang aku berpikir, apa kehadiranmu kerena Allah?
Lantas, bagaimana aku memperhatikanmu?
Apakah baik?
Yapss, ternyata benar.
Kehadiranmu ialah karena Allah.
Tapi untuk memperhatikanmu,
mungkin aku harus sadari ulang arti hadirnya kau,
apalagi setelah berulang kali kau mengabaikanku.
Mungkin saja Allah menghadirkanmu dalam hidupku
hanya untuk menguji keimananku.
Tentang seberapa besar aku memegang teguh
bahwa aku tak boleh membuat Allah iri karena aku terlalu
mencintaimu daripada-Nya.
Bukan aku tak tertarik padamu.
Bagaimana aku bisa tak tertarik,
sementara daya pikatmu saja begitu besar kurasa.
Bukan tak pernah kucuri-curi memandangmu.
Aku juga tak kuasa cari cara menarik perhatianmu.
Dan kuyakin, kau pasti tahu itu.
Tapi, lagi-lagi aku harus menahan itu.
Sebab Allah telah menyeru untuk menjaga cinta suci
dari-Nya dan agar aku menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia.
Karena kuasa-Nya juga tak pernah salah.
Dan, seraya saja mendoakan jika itu kau,
dan jikalau pun bukan kau nantinya yang menjadi pendampingku.
Maka untuk kali ini,
aku biarkan kau berlalu bersama derasnya hujan.
Dan bila hujan itu datang lagi,
aku harus menikam hatiku lagi,
lagi dan lagi.
*Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Seorang gadis yang ingin menjadi sebaik-baiknya perhiasan di dunia (Perempuan Sholeha).
Ed: Ibnu Arsib Ritonga
0 komentar:
Posting Komentar