Oleh: Ibnu Arsib Ritonga*
Dalam bukunya
Dr. Fuad Amsyari “Masa Depan Umat Islam Indonesia; Peluang dan Tantanga”,
membagi ada 4 (empat) kelompok atau golongan Muslim di Indonesia setelah
Indonesia merdeka. Pada saat itu umat Islam baru mengalami De-Islamisasi
secara sistematis sehingga mengalami goncangan ideologis. Keempat golongan
muslim tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kelompok muslim yang meyakini ajaran Islam secara kaffah
(total), Islam sebagai ajaran yang menyangkut nilai ritual, akhlak, sosial,
ekonomi, politik dan aspek-aspek lainnya.
2. Kelompok muslim yang hanya mengenal Islam dari sisi rituallnya
saja. Islam hanya dianggap mengajarkan urusan-urusan shalat, puasa, doa dan
haji.
3. Kelompok muslim yang mengenal Islam hanya sebagai warisan orang tua
dan merupakan hanya dijadikan simbol spiritualistik belaka. Dan
4. Kelompok orang yang mengaku beragama Islam namun memiliki
nilai-nilai antipati pada nilai-nilai Islam walaupun mereka tidak berani
berpindah agama atau membuang agama yang menempel pada status sosialnya.
Pada
pengelompokan umat Islam di Indonesia yang dikatakan Dr. Fuad Amsyari berbeda
dengan yang dikatakan oleh pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) – Lafran
Pane. Dalam tulisannya (Lafran Pane) yang berjudul “Keadaan Dan
Kemungkinan Kebudayaan Islam di Indonesia”, tulisan ini juga ditulis pada
tahun 1949, lebih dahulu dari tulisan Dr. Fuad Amsyari yang pada 1993
diterbitkan oleh Mizan. Lafran Pane umat Islam Indonesia sebanyak 4 (empat)
juga, yaitu :
1. Golongan umat Islam Indonesia yang hanya mengamalkan Islam itu
sebagai ajaran atau kewajiban yang diadatkan saja. Umpanya pada upacara
perkawinan, upacara kematian dan upacara selamatan.
2. Golongan Alim Ulama dan Pengikut-pengikutnya yang hanya mengenal
ajaran Islam dan mempraktekkannya harus sesuai dengan yang dilakukan Nabi
Muhammad saw. seperti yang sudah diriwayatkan di dalam hadist-hadist. Golongan
ini tidak hanya mencontoh Nabi saw. sebagi Rasul, tetapi juga sifat-sifatnya
ataupun kebiasaannya yang tidak bisa lepas dari masyarakat Arab yang mempunyai
sifat-sifat dan adat yang khusus yang berlainan dengan masyarakat Indonesia.
Pendeknya, karena mereka menganggap bahwa bangsa Arab tinggi derajatnya, sampai
sekarang masih banyak orang yang hidup seperti orang Arab, dan kalau hendak
mendengar lagu hanya lagu gambus dan kasidahlah yang mereka anggap tidak haram.
Sesudah masuknya pengaruh kebudayaan Arab, hidup Alim Ulama dan pengikut-pengikutnya ini sangat tertutup
hingga perubahan-perubahan yang disebabkan oleh perhubungan (aanraking)
umpamanya dengan kebudayaan lain sangat sedikit sekali, maka
perubahan-perubahan dalam cara hidup dan alam pikiran hampir tidak ada.
Sampai-sampai masih ada orang yang berpikiran dan berjiwa seperti orang yang
hidup pada masyarakat beberapa abad yang lalu. Dan golongan ini umumnya
berpendapat supaya agama Islam ini di praktekkan persis seperti yang dilakukan
di negeri Arab 13 abad yang lalu. Kelompok ini tidak memperhatikan
faktor-faktor tempat dan waktu.
3. Golongan Alim Ulama dan Pengikutnya yang terpengaruh oleh mistik
yang menyebabkan mereka ini menganggap bahwa hidup ini adalah untuk akhirat
belaka. Mereka tidak begitu memikirkan lagi kehidupan di dunia ini, apalagi
untuk memperhatikan pengaruh perubahan dalam masyarakat Indonesia dan dunia
sekarang ini. Mereka ini berpendirian bahwa kemiskinan dan penderitaan adalah
salah satu jalan untuk bersatu dengan Tuhan.
4. Golongan Kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman
selaras dengan wujud dan hakikat agama Islam. Dalam kelompok ini, mereka
berusaha supaya agama Islam benar-benar tegak dan dapat dipraktekkan dalam
masyarakat Indonesia yang secara terus menerus mengalami perubahan.
Pengelompokan
umat Islam Indonesia oleh Dr. Fuad Amsyari (Alumni HMI) dengan Lafran Pane
(Pendiri HMI) terdapat perbedaan dan ada juga persamaannya walaupun dengan gaya
bahasa yang berbeda. Empak kelompok tersebut hidup pada masing-masing di
jamannya. Ada kelompok yang semakin berkembang dan ada juga kelompok yang sudah
hilang.
Dari
rangsangan atau stimulus tulisan tersebut, menurut saya ada beberapa kelompok
Islam atau golongan Islam yang ada di Indonesia saat ini, yaitu :
1.
Golongan
atau kelompot umat Islam Indonesia yang mengakui ajaran Islam dan mempraktekkan
ajaran Islam secara kaffah disemua aspek ada nilai-nilai Islamnya.
2.
Golongan
umat Islam Indonesia yang mengakui ajaran Islam akan tetapi tidak melaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Golongan
umat Islam Indonesia yang mempercayai ajaran Islam tetapi prakteknya
dilaksanakan sesuai dengan apa yang cocok menurutnya, bukan menurut hukum
ataupun ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam ajaran Islam (Al-Quran dan
As-Sunnah).
4.
Golongan
umat Islam Indonesia yang saintis, mempercayai Islam dengan hasil-hasil
pengamatannya saja.
5.
Golongan
umat Islam Indonesia yang cendekiawan, sedikit sekali jumlahnya karena di
Indonesia adanya keterbatasan dalam pendidikan yang lebih tinggi.
6.
Golongan
umat Islam Indonesia yang antipati terhadap ajaran Islam dan ingin membuang
agamanya tapi masih merasa segan.
7.
Golongan
umat Islam Indonesia yang hanya berkutat di dalam organisasi keagamaan dan
terus mengagung-agungkan paham-paham yang diajarkkan di dalam organisasinya
tersebut. Merasa golongan Islam yang paling benar dan baik.
8.
Golongan
umat Islam Indonesia yang secara diam-diam ingin melepaskan agamanya, karena
menurutnya susah mempercaya Islam ini dikarenakan Islam keturunan dan tidak ada
pengkajian sehingga pemahamannya yang sebetulnya yang susah bukan Islam.
9.
Golongan
umat Islam Indonesia yang melihat Islam itu adalah Arab dan cocok untuk ditiru
apa yang datang dari Arab. Karena pertentangan antara Arab (Timur Tengah)
dengan Barat, maka kelompok ini sangat membenci Barat.
10. Golongan uamt Islam Indonesia yang melihat Barat adalah simbol
kemodernan sehingga apa yang dari Barat dianggap modern dan Arab adalah simbol
kesalehan sehingga dari daerah sendiri atau asli tanah air sendiri dianggap
tidak ada apa-apanya dan tidak memberikan peran dan juga sangat tertinggal.
11. Golongan umat Islam Indonesia yang sangat membenci nasionalisme
pada negara dan kemudian siapa yang menganut paham nasionalisme langsung
disebut “Ashabiyah”. Kelompok ini ingin menegakkan sistem ke khalifahan,
sistem pemerintahan Islam dan geraka ini ingin menghancurkan status quo.
12. Golongan umat Islam Indonesia yang menyesuaikan Islam dan Pancasila
atau Pancasisla dengan Islam. Kelompok ini mengatakan pancasila adalah ideologi
negara dan Islam adalah agama mayoritas rakyat Indonesia, kelompok ini sering
disebut kelompok nasionaliseme. Dan ada juga yang menghubungkan dengna
paham-paham lainnya.
13. Golongan umat Islam Indonesia yang baru belajar kemudian sudah
mengakui ahli dalam agama Islam, meresa paling benar dan ini menjurus pada
paham fanatisme agama.
14. Golongan umat Islam Indonesia dari keturunan orangtua dan tidak mau
memperdalam ajaran Islam, jikalau seperti ini akan menjurus pada ateisme.
15. Golongan Islam Indonesia yang miskin dan mudah putus asa, pasrah
saja apa yang terjadi. Terkadang kelompok ini beribadah hanya untuk mengadu dan
meminta pada Tuhan tanpa ada usaha perubahan dan juga pemahaman Islamnya yang
masih sedikit.
Dalam pengelompokan diatas, ada kesamaan dengan pengelompokan yang
dibuat oleh kedua tokoh (baca: Fuad Amsyari dan Lafran Pane). Saya hanya
memperhatikan umat Islam Indonesia saat ini, dan itulah yang saya lihat pada
perkembangan jaman. Pada perkembangan selanjutnya bukan berarti tidak ada lagi
golongan-golongan yang akan muncul nanti.
*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum UISU Medan
Sumber gambar ilustrasi: http://quran.masbadar.com/
0 komentar:
Posting Komentar