Golongan Umat Islam di Indonesia

Kamis, 12 Januari 2017 0 komentar
Oleh: Ibnu Arsib Ritonga*
 
   Dalam bukunya Dr. Fuad Amsyari “Masa Depan Umat Islam Indonesia; Peluang dan Tantanga”, membagi ada 4 (empat) kelompok atau golongan Muslim di Indonesia setelah Indonesia merdeka. Pada saat itu umat Islam baru mengalami De-Islamisasi secara sistematis sehingga mengalami goncangan ideologis. Keempat golongan muslim tersebut adalah sebagai berikut :
1.  Kelompok muslim yang meyakini ajaran Islam secara kaffah (total), Islam sebagai ajaran yang menyangkut nilai ritual, akhlak, sosial, ekonomi, politik dan aspek-aspek lainnya.
2.  Kelompok muslim yang hanya mengenal Islam dari sisi rituallnya saja. Islam hanya dianggap mengajarkan urusan-urusan shalat, puasa, doa dan haji.
3.  Kelompok muslim yang mengenal Islam hanya sebagai warisan orang tua dan merupakan hanya dijadikan simbol spiritualistik belaka. Dan
4.  Kelompok orang yang mengaku beragama Islam namun memiliki nilai-nilai antipati pada nilai-nilai Islam walaupun mereka tidak berani berpindah agama atau membuang agama yang menempel pada status sosialnya.

Pada pengelompokan umat Islam di Indonesia yang dikatakan Dr. Fuad Amsyari berbeda dengan yang dikatakan oleh pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) – Lafran Pane. Dalam tulisannya (Lafran Pane) yang berjudul “Keadaan Dan Kemungkinan Kebudayaan Islam di Indonesia”, tulisan ini juga ditulis pada tahun 1949, lebih dahulu dari tulisan Dr. Fuad Amsyari yang pada 1993 diterbitkan oleh Mizan. Lafran Pane umat Islam Indonesia sebanyak 4 (empat) juga, yaitu :
1.  Golongan umat Islam Indonesia yang hanya mengamalkan Islam itu sebagai ajaran atau kewajiban yang diadatkan saja. Umpanya pada upacara perkawinan, upacara kematian dan upacara selamatan.
2.  Golongan Alim Ulama dan Pengikut-pengikutnya yang hanya mengenal ajaran Islam dan mempraktekkannya harus sesuai dengan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. seperti yang sudah diriwayatkan di dalam hadist-hadist. Golongan ini tidak hanya mencontoh Nabi saw. sebagi Rasul, tetapi juga sifat-sifatnya ataupun kebiasaannya yang tidak bisa lepas dari masyarakat Arab yang mempunyai sifat-sifat dan adat yang khusus yang berlainan dengan masyarakat Indonesia. Pendeknya, karena mereka menganggap bahwa bangsa Arab tinggi derajatnya, sampai sekarang masih banyak orang yang hidup seperti orang Arab, dan kalau hendak mendengar lagu hanya lagu gambus dan kasidahlah yang mereka anggap tidak haram. Sesudah masuknya pengaruh kebudayaan Arab, hidup Alim Ulama  dan pengikut-pengikutnya ini sangat tertutup hingga perubahan-perubahan yang disebabkan oleh perhubungan (aanraking) umpamanya dengan kebudayaan lain sangat sedikit sekali, maka perubahan-perubahan dalam cara hidup dan alam pikiran hampir tidak ada. Sampai-sampai masih ada orang yang berpikiran dan berjiwa seperti orang yang hidup pada masyarakat beberapa abad yang lalu. Dan golongan ini umumnya berpendapat supaya agama Islam ini di praktekkan persis seperti yang dilakukan di negeri Arab 13 abad yang lalu. Kelompok ini tidak memperhatikan faktor-faktor tempat dan waktu.
3.  Golongan Alim Ulama dan Pengikutnya yang terpengaruh oleh mistik yang menyebabkan mereka ini menganggap bahwa hidup ini adalah untuk akhirat belaka. Mereka tidak begitu memikirkan lagi kehidupan di dunia ini, apalagi untuk memperhatikan pengaruh perubahan dalam masyarakat Indonesia dan dunia sekarang ini. Mereka ini berpendirian bahwa kemiskinan dan penderitaan adalah salah satu jalan untuk bersatu dengan Tuhan.
4.  Golongan Kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman selaras dengan wujud dan hakikat agama Islam. Dalam kelompok ini, mereka berusaha supaya agama Islam benar-benar tegak dan dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia yang secara terus menerus mengalami perubahan.

Pengelompokan umat Islam Indonesia oleh Dr. Fuad Amsyari (Alumni HMI) dengan Lafran Pane (Pendiri HMI) terdapat perbedaan dan ada juga persamaannya walaupun dengan gaya bahasa yang berbeda. Empak kelompok tersebut hidup pada masing-masing di jamannya. Ada kelompok yang semakin berkembang dan ada juga kelompok yang sudah hilang.

Dari rangsangan atau stimulus tulisan tersebut, menurut saya ada beberapa kelompok Islam atau golongan Islam yang ada di Indonesia saat ini, yaitu :
1.         Golongan atau kelompot umat Islam Indonesia yang mengakui ajaran Islam dan mempraktekkan ajaran Islam secara kaffah disemua aspek ada nilai-nilai Islamnya.
2.         Golongan umat Islam Indonesia yang mengakui ajaran Islam akan tetapi tidak melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
3.         Golongan umat Islam Indonesia yang mempercayai ajaran Islam tetapi prakteknya dilaksanakan sesuai dengan apa yang cocok menurutnya, bukan menurut hukum ataupun ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam ajaran Islam (Al-Quran dan As-Sunnah).
4.         Golongan umat Islam Indonesia yang saintis, mempercayai Islam dengan hasil-hasil pengamatannya saja.
5.         Golongan umat Islam Indonesia yang cendekiawan, sedikit sekali jumlahnya karena di Indonesia adanya keterbatasan dalam pendidikan yang lebih tinggi.
6.         Golongan umat Islam Indonesia yang antipati terhadap ajaran Islam dan ingin membuang agamanya tapi masih merasa segan.
7.         Golongan umat Islam Indonesia yang hanya berkutat di dalam organisasi keagamaan dan terus mengagung-agungkan paham-paham yang diajarkkan di dalam organisasinya tersebut. Merasa golongan Islam yang paling benar dan baik.
8.         Golongan umat Islam Indonesia yang secara diam-diam ingin melepaskan agamanya, karena menurutnya susah mempercaya Islam ini dikarenakan Islam keturunan dan tidak ada pengkajian sehingga pemahamannya yang sebetulnya yang susah bukan Islam.
9.         Golongan umat Islam Indonesia yang melihat Islam itu adalah Arab dan cocok untuk ditiru apa yang datang dari Arab. Karena pertentangan antara Arab (Timur Tengah) dengan Barat, maka kelompok ini sangat membenci Barat.
10.      Golongan uamt Islam Indonesia yang melihat Barat adalah simbol kemodernan sehingga apa yang dari Barat dianggap modern dan Arab adalah simbol kesalehan sehingga dari daerah sendiri atau asli tanah air sendiri dianggap tidak ada apa-apanya dan tidak memberikan peran dan juga sangat tertinggal.
11.      Golongan umat Islam Indonesia yang sangat membenci nasionalisme pada negara dan kemudian siapa yang menganut paham nasionalisme langsung disebut “Ashabiyah”. Kelompok ini ingin menegakkan sistem ke khalifahan, sistem pemerintahan Islam dan geraka ini ingin menghancurkan status quo.
12.      Golongan umat Islam Indonesia yang menyesuaikan Islam dan Pancasila atau Pancasisla dengan Islam. Kelompok ini mengatakan pancasila adalah ideologi negara dan Islam adalah agama mayoritas rakyat Indonesia, kelompok ini sering disebut kelompok nasionaliseme. Dan ada juga yang menghubungkan dengna paham-paham lainnya.
13.      Golongan umat Islam Indonesia yang baru belajar kemudian sudah mengakui ahli dalam agama Islam, meresa paling benar dan ini menjurus pada paham fanatisme agama.
14.      Golongan umat Islam Indonesia dari keturunan orangtua dan tidak mau memperdalam ajaran Islam, jikalau seperti ini akan menjurus pada ateisme.
15.      Golongan Islam Indonesia yang miskin dan mudah putus asa, pasrah saja apa yang terjadi. Terkadang kelompok ini beribadah hanya untuk mengadu dan meminta pada Tuhan tanpa ada usaha perubahan dan juga pemahaman Islamnya yang masih sedikit.

Dalam pengelompokan diatas, ada kesamaan dengan pengelompokan yang dibuat oleh kedua tokoh (baca: Fuad Amsyari dan Lafran Pane). Saya hanya memperhatikan umat Islam Indonesia saat ini, dan itulah yang saya lihat pada perkembangan jaman. Pada perkembangan selanjutnya bukan berarti tidak ada lagi golongan-golongan yang akan muncul nanti.



*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum UISU Medan

Sumber gambar ilustrasi: http://quran.masbadar.com/

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Ibnu Arsib Ritonga | TNB