Resah, Gelisah Anak Negeri

Sabtu, 07 Januari 2017 0 komentar
Oleh : Ibnu Arsib Ritonga*
 
Resah...
Bukan, ini bukan keresahan
Kalau pun ini keresahan tentunya dari kesadaran
Kesadaran yang membuat gelisah

Gelisah...
Kegelisahan ini pun bukan dari kesedihan
Kegelisahan ini dari kesadaran akan keadaan
Keadaan yang tak perlu diratapi dan disedihkan
Tak perlu berceloteh untuk  menyalahkan

Banyak anak muda berkata tak perlu lagi membicarakan keadaan negara ini
Tak perlu lagi menuliskan celoteh di media daring
Tak perlu lagi membicarakan, lebih baik langsung bergerak
Negara ini sudah carut marut
Negara ini masih setengah merdeka
Bukit semakin ditimbun, sumur semakin digali
Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin

Kita katakan, belum...
Belum, kita belum pernah membicarakannya
Kita belum pernah membicarakan keadaan negara ini
Kita anak muda hanya banyak berceloteh dengan berkeluh kesah
Meratapi dan menyedihkannya, sehingga menimbulkan keputus-asaan
Menjual idealisme kita demi kebutuhan nisbi

Kita belum membicarakan dengan ilmiah
Kita belum membahas akan keadaan negara kita
Akan keadaan pejabat-pejabat negara yang korup,
keadaan sosial, ekonomi dan semuanya
Semuanya masih berceloteh dengan penuh pesimisme
Mendiagnosa perlu untuk dilakukan

Memahami Indonesia kita ini suatu keharusan
Berbuat terbaik untuk menyelamatkan generasi
Cinta, keadilan, kesejahteraan, kebersamaan, kekeluargaan itu ciri kita
Itu tujuan kita
Bumi pertiwi nan indah ini, memiliki sumuanya
Di lautmu, di bumimu, dan di langitmu

Burung-burung yang bernyanyi
Bunga-bunga nan indah pun tersenyum
Pemancar gelora dihati
Tuk perubahan negeri, tuk generasi
Masa itu pun ditentukan oleh masa kini.

***


Sumber Gambar Ilustrasi: https://ayukomalasaridewi.files.wordpress.com/2016/06/hati-anda-resah-gelisah-berikut-tips-menenangkan-hati-dan-pikiran.jpg?w=736

*Penulis adalah mahasiswa fakultas hukum UISU Medan

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Ibnu Arsib Ritonga | TNB