Oleh: May Zura*
Pemuda dalam kamus bahasa indonesia adalah orang muda (laki-laki).
Pemuda adalah golongan manusia yang masih muda, berarti pemuda disini seorang
yang dapat kita lihat secara fisik sedang mengalami perkembangan emosional.
Sehingga, pemuda merupakan sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan saat ini
hingga masa yang akan datang, sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki
semangat yang tinggi, bijaksana dalam bertindak, mampu membawa perubahan yang
lebih baik dan serta mampu membendung emosionalnya sendiri. Yang dikatakan
pemuda menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 adalah warga negara indonesia
yang memasuki periode pertumbuhan dan perkembangan berusia 16 tahun sampai 30
tahun.
Jikalau kita lihat pengertian pemuda dalam al-qur'an bahwa disebutkan
asy-syabab. Contoh-contoh pemuda yang telah dijelaskan dalam
al-qur'an seperti:
· Berani menombak dan bertindak Seperti kisah
nabi ibrahim. Ia mampu bertindak dengan cara menghancurkan kaum berkala pada
zamannya. Yang tetdapat dalam Q.S al-anbiyah [18] :56- 60
· Memiliki moral (iman), berwawasan, optimis,
teguh pendirian, konsisten dalam sebuah perkataan. Seperti kisah ushabul kahfi
(para pemuda penghuni gua). Yang terdapat dalam Q.S al-kahfi [18] : 13-14 •
Tidak putus asa, pantang mundur sebelum cita-cita tercapai. seperti nabi musa.
Q.S Al-kahfi [18] : 60
Pemuda disini adalah sosok seseorang yang memiliki moralitas setara
dan memiliki pola fikir yang maju. seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dapat
diberikan contoh pada pemuda-pemuda yang tidak dapat dihandalkan, ia tidak mengetahui
akan fungsinya. Bagaimana negara kita akan maju kalau seperti ini bukan?? Nah,
mari kita coba berfikir agar bangkit dari keterpurukan sekarang ini.
Banyak pemuda yang memiliki semangat yang tinggi begitu menggelora
untuk mengadakan perubahan. Tapi untuk itu saja tidaklah cukup. Kerena kita
membutuhkan kecerdasan. Terutama dalam kecerdasan dalam membendung emosional, karena
kecerdasan pemuda ini sangat dibutuhkan supaya negara ini maju.
Di era pra-kemerdekaan begitu menggeloranya semangat jiwa pemuda Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita dan mempertahankan, merebut kemerdekan, menginginkan
kedaulatan dan demokrasi. Pada tanggal 28 oktober 1928 di Jakarta yang dikenal
sebagai kongres pemuda II sebuah ikrar suci dengan gagahnya di ikrarkan oleh
pemuda yang menjadi salah satu tonggak perjuangan yang amat penting.
Pada saat mewujudkan cita-cita ini sangat banyak menghadapi
permasalahan, rintangan, hambatan dan ancaman yang akan dihadapi. Tidak ada hal
lain yang membuat mereka bergerak selain rasa nasioalis mereka yang tinggi.
Semua pemuda dahulu memiliki visi yang sama, hanya untuk tanah air tercinta
yaitu indonesia. Tentu kita sangat mengenal kata-kata Soekarno yang pernah
melontarkan “berikan aku sepuluh pemuda akan kugoncangkan dunia”, suatu
pernyataan yang bukan main-main.
Masih banyak lagi gerakan pemuda yang merupakan salah satu bukti
ekstensi gerakan pemuda yang merupakan salah satu bukti dan tanggung jawab
pemuda untuk kepentingan rakyat indonesia dan memberikan suatu perubahan.
Pada era sekarang, dapat kita lihat bahwa pemuda saat ini sedikit
demi sedikit, jiwa persatuan dan rasa nasiolismenya mulai runtuh. Generasi muda
adalah generasi harapan bangsa. Tetapi pada faktanya sekarang, pemuda Indonesia
saat ini cendrung mengkhawatirkan. Coba kita lihat di media hari ini, atau pun
dikehidupan sekeliling kita. Pemuda saat ini banyak yang terjangkit dengan
narkoba, seks bebas, tawuran dan penyimpangan prilaku lainnya.
Melihat kemunduran pemuda
saat ini, tentunya mengundang keprihatinan. Kita mengetahui bahwa pemuda saat
inilah yang akan menjadi pemimpin kita di masa depan, karena dia harus dijaga
sebaik mungkin. Tapi sebelumnya perlu diteliti kembali mengapa pemuda dahulu
dan sekarang itu bebeda. Saat ini masih kurangnya sistem pendidikan bagi bangsa
kita dan pemuda-pemuda masih terpengaruh oleh budaya-budaya luar. Maka sangat
diperlukan adanya pembangunan karakter yan baik. Dan masih banyaknya kita
temukan pemuda sekarang mayoritas memiliki mental pragmatis dan ingin
yang instan.
Bagaimana bangsa kita kedepannya, jika pemudanya saja hanya
berfikir seperti itu. Bagaimana pemuda itu untuk menjadi pemimpin atau mau
dipimpin, sedangkan ego dan cendrung apatisnya masih tinggi. Penyakit inilah
yang dihadapi pemuda Indonesia sekarang. Inilah sebagai tugas kita anak bangsa
memperhatikannya dan mengembalikan semangat pemuda. Melihat kembali
sejarah-sejarah pemuda bangsa yang begitu menjunjung tanah air dan
mempersiapkan diri untuk mengisi masa-masa yang akan datang dengan lebih baik.
*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum UISU Medan. Penulis adalah
pemuda atau putri Indonesia yang masih dalam tahap belajar untuk meningkatkan
kualitas.
Sumber gambar ilustrasi: http://www.nyoozee.com/
0 komentar:
Posting Komentar