Oleh: Ibnu Arsib Ritonga*
Tentunya
kita tidak lupa bagaimana semangat ummat Islam di Indonesia ketika membela
Islam dari penista Al-Qur’an yang sampai berjilid-jilid. Ketika melaksanakan
aksi-aksinya banyak sekali kelompok-kelompok yang menjelekkan ummat Islam yang
ikut melakukan gerakan membela Islam, tidak terkecuali ada media Televisi,
seperti MetroTV (MetroTiVu) yang tidak obyektif dalam menayangkan berita yang
sebenarnya.
Universitas
Islam Sumatera Utara (UISU) adalah kampus Islam tertua di luar pulau Jawa
tentunya konsisten membela agama Islam dari orang-orang yang ingin
menghancurkan Islam. Mahasiswa UISU tentunya sebagai pelaku utama dalam gerakan
membela Islam tetap konsisten pada perjuangan ini. Mahasiswa Islam di UISU
tentunya tidak mau menggadaikan idealismenya semata karena materi.
Hari
ini, UISU kedatangan tamu seorang presenter ternama dari media televisi yang
telah memberitakan perjuangan Islam Indonesia yang tidak obyektif, yaitu Najwa
Shihab. Seperti yang kita ketahui, tayangan-tayangan sebelumnya, yang
diperankan olehnya telah banyak dikritik oleh orang karena ketidak
obyektifannya.
Ada
sesuatu yang sangat penulis kesalkan terkait acara Mata Najwa-MetroTV
yang bekerja sama dengan berbagai kampus di Medan seperti UISU dengan alasan
kegiatan yang dilakukan terkait membicarakan kasus korupsi di Indonesia,
bertempat Gedung Serba Guna, Pancing Medan, Jumat 17 Maret 2017, menurut
penulis itu adalah topeng belaka untuk menarik simpatik ummat Islam terhadap
MetroTV dan MataNajwa yang mulai ditinggalkan publik. Yang paling mirisnya lagi
adalah, ada sekelompok mahasiswa dengan berbangga hati menjadi panitia dalam
acara tersebut karena tertarik oleh popularitas Najwa Shihab dan mendapatkan
uang kepanitiaan. Mahasiswa Islam di UISU tidak terlihat konsisten pada
idealismenya.
Menurut
penulis, seharusnya kita (mahasiswa) dan seluruh warga UISU menolak acara Mata
Najwa-MotroTV. Tidak perlu kita jelaskan bagaimana alasan lengkapnya, apa yang
dilakukan oleh MetroTV (MetroTiVu) dan Mata Najwa saat memberitakan aksi bela
Islam oleh Ummat Islam beberapa bulan belakangan, yang sampai-sampai di usir
dari tempat massa aksi.
Maka
dari itu, penulis sarankan kiranya kawan-kawan mahasiswa UISU, apalagi
kawan-kawan dari organisasi Islam menarik diri kepanitiaan dan haram hadir
dalam acara tersebut. Kiranya idealisme dan independensi kita tidak tergadaikan
karena popularitas dan pemberian materi (uang). Hal ini dilakukan bukan karena kita sepakat dengan korupsi, terkait korupsi sesuatu yang harus kita berantas secara bersama-sama.
*Penulis
adalah mahasiswa di Kota Medan
Sumber gambar: http://www.pictaram.com/
0 komentar:
Posting Komentar