Pejuang Penggetar Bumi

Minggu, 19 Maret 2017 0 komentar

Oleh: Mhd. Ridho P.O.*

Dilangit yang kelam
Di bawah sayap pohon kelapa
Ku tatap langit yang kosong
Tanpa suara
Tanpa bintang
Tanpa bulan


Sunyi hening jelas terasa
Saat memori dahulu terputar kembali
Tampak jelas lukisan kalbu yang menangis perih
Masa – masa perjuangan bersamamu
Bersama kita melawan ketidak pastian
Mengukir, menata masa depan
Kesengsaraan, kepedihan, ketidak adilan
Semoga terlenyapkan dari bumi ini


Tampak jelas lukisan kalbu yang menangis perih
Masa – masa perjuangan bersamamu
Bersama kita gentarkan kursi singgasana raja
Genjaman, satu tujuan menggebrak dinding besi tebal
Kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan
Semoga tertancap erat dalam kalbu sang raja
Hingga pangeran para calon – calon raja


Kini apalah daya
Saat suara ledakan pecah
Satu butir jarum dengan keras menusuk dadamu
Kaupun terhantam, terkapar, sesak
Pijakanmu yang erat goyah jatuh dimuka bumi
Kaupun abadi saat itu


Kini apalah daya
Saat kulihat hamparan – hamparan tanah
Menutupi, menyelimuti hangat tubuhmu
Tangis – tangis rekan seperjuangan pecah kala itu
Kehilangan prajurit penggentar dunia
Bebanmu kini terpikul kuat di punggung kami
Sebagai generasi pejuang.


*Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi UISU dan Kader HMI Cabang Medan. Penulis juga sangat rajin menulis.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Ibnu Arsib Ritonga | TNB