Oleh: Syahrina Fauza Br Sembiring*
Berbicara
soal pendidikan, saya akan membahas mengenai jurusan yang selama ini saya pilih
dan sudah saya niatkan sejak awal mengisi untuk maju keperguruan tinggi negeri.
Mengenai pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal. Pendidikan non
formal atau yang sering kita kenal yaitu Pendidikan luar sekolah adalah
pendidikan yang berada diluar jalur pendidikan formal, dimana Pendidikan luar
sekolah pada dasarnya adalah segala kegiatan pendidikan yang berlangsung diluar
sistem persekolahan. Pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam sistem
persekolahan atau jalur sekolah saja, melainkan juga di jalur luar sekolah yang
sering kita dapatkan dimana saja, karena pendidikan luar sekolah ini adalah
pendidikan yang tidak terbatas dalam belajarnya. Saya contoh kan seperti
didalam keluarga, ditengah pergaulan yang berada dekat dengan lingkungan,
bergabung dengan orang dewasa dan lain sebagainya. Pendidikan yang orang
ketahui itu biasanya hanya dari kegiatan persekolahan saja (hanya guru saja
yanag mereka tau) padahal apabila kita buka secara meluas, ternyata pendidikan
itu berlangsung dimana saja, belajar dengan siapa saja, mau itu tempatnya itu
dimana saja asal tempat tersebut layak dikatakan untuk tempat belajar. Kita
mengikuti pendidikan itu sejak dimulai dari kita masih didalam kandungan ibu
sampai kita meninggalkan dunia ini.
Kembali
kepada topik pembahasan mengenai masyarakat yang termarjinal (tertinggal),
salah satunya dalam pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu modal utama
yang sangat penting untuk dapat bisa menjalani kehidupan di masyarakat, dimana
dengan adanya pendidikan tersebut kita akan mengetahui berbagai macam informasi
yang didapatkan dalam pendidikan, seperti pendidikan moral, pendidikan sikap,
pendidikan keperdulian, pendidikan agama dan lain sebagainya yang menjadikan
pendidikan kita ketika didalam masyarakat.
Banyak
masyarakat yang tidak perduli akan pendidikan sehingga banyak pula masyarakat
yang akan tertindas akibat tidak diberikannya nilai-nilai kependidikan.
Masyarakat yang dibodoh-bodohin akan sebuah keuntungan yang mengenakan kaum
penindas. Hal itu tidak akan sama lagi seperti adanya kaum penindas yang dapat
membodoh-bodohkan masyarakat, saya disini akan membantu masyarakat tertinggal
dengan mengaplikasikan pendidikan yang sudah saya dapatkan selama duduk dibangku perkuliahan. Dengan mengaplikasikan
program-program dari pendidikan luar sekolah kepada masyarakat tertinggal, kami
akan memberikan fasilitas apa yang mereka butuhkan dan inginkan, mulai dari
pendidikan anak usia dini, pendidikan sekolah dasar (paket kesetaraan A, B, C),
pendidikan keaksaraan fungsional (buta huruf), pendidikan orang dewasa, dan pendidikan
seumur hidup. Banyak sekali program yang kami sediakan. Program tersebut adalah
program yang berada diluar sistem persekolahan.
Apabila
masyarakat tertinggal tersebut kekurangan dari segi ekonomi karena tidak mampu
melanjutkan persekolahan. Kita dapat mampu memberikan mereka pembelajaran juga
seperti halnya di persekolahan, dengan program kami pendidikan kesetaraan.
Banyak solusi yang akan kami berikan sebagai calon tenaga pendidikan untuk
memajukan masyarakat tertinggal dalam dunia pendidikan mereka. Mereka sekarang
hanya tinggal butuh dalam kesadaran mereka masing-masing, apakah mereka butuh
akan adanya pendidikan atau tidak?. Tapi siapa yang gak mau sih pendidikan itu,
kita sekarang berada di zona modernisasi, masa iya kita mau tertinggal dalam dunia
pendidikan, dan terus saja mau dibodoh-bodohin oleh kaum penindas. Nah kembali
lagi kepada individu masing-masing melalui penyadaran, ketika kita sadar bahwa
itu penting maka penyadaran itu adalah suatu proses satu langkah menuju
pendidikan baru.
Dengan
adanya kesadaran itu kita mampu berpikir lebih kritis lagi mengenai pendidikan
itu penting untuk diri kita dan ketika kita didalam lingkup bermasyarakat.
Dunia kesadaran seseorang memang tidak boleh berhenti, mandeg, ia senantiasa
harus selalu berproses, berkembang dan meluas, dari satu tahap ke tahap
berikutnya sampai pendidikan itu benar-benar sudah dialaminya.
Menurut
Sanapiah (2007:8), program pendidikan luar sekolah bila disimak aneka ragam
programnya, akan tampak tertuju kearah dua muara, yaitu untuk pembelajaran kaum
tertinggal sehingga terbebas dari ketidaktahuan dan untuk pembelajaran kaum
tersingkir (kaum miskin) sehingga terbebas dari kemiskinan (ketertinggalan).
Dalam realitas sosial, terdapat sejumlah orang atau komunitas yang secara
relatif tergolong miskin dan tertinggal. Komunitas tersebut secara absolut atau
relatif adalah kelompok sasaran dari program Pendidikan Luar Sekolah.
Ketertinggalan masyarakat ini bisa jadi karena tingkat pengetahuan yang rendah,
keterampilan yang tidak ada, atau sistem nilai dan sikap serta perilakunya.
Banyak sekali masalah yang dihadapi pada masyarakat tertinggal ini. Nah disini
lah pendidikan luar sekolah itu dibutuhkan oleh masyarakat tertinggal itu
sendiri. Dimana kami akan menjadi fasilitas bagi mereka dengan memberikan
mereka motivasi, peningkatan kesadaran, pelatihan kemampuan, memanajemen diri,
dan membangun sebuah jaringan untuk dapat lebih mudah informasi yang terupdate
(baru) mengenai dunia pendidikan, sosial, budaya, bahasa dan lain sebagainya.
Saya
sebagai tenaga pendidik siap untuk memberikan solusi mengenai masalah-maslah
yang dihadapi oleh masyarakat tertinggal seperti tertinggal akan pendidikan
mereka. Disinilah dilihat dari peran pendidikan luar sekolah tersebut kepada
masyarakat. Pendidikan luar sekolah merupakan upaya untuk memecah lingkaran
kemiskinan dan ketertinggalan serta sekaligus mendorong kemampuan agar secara
mandiri masyarakat mampu meningkatkan taraf ekonomi dan kualitas hidupnya
menjadi lebih baik lagi maupun itu dibidang pendidikan mereka sendiri maupun
bidang-bidang lainnya. Komitmen dan semangat dari tenaga pendidikan luar
sekolah akan diimplementasikan melalui berbagai macam program pengembangan
masyarakat yang bertujuan untuk mendorong masyarakat tertinggal agar lebih
mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Indikator dari
keberhasilan pemberdayaan yang dilakukan oleh tenaga pendidikan luar sekolah
adalah terbebaskannya kaum miskin dan tertinggal dari kemiskinan dan
ketertinggalan yang selama ini mereka jalanin.
“Pendidikan
itu bisa kita dapatkan dimana saja, kapan pun itu, sama siapa kita mendapatkan
pendidikan, asal dapat dikatakan pendidikan itu layak kita dapatkan, akan
tetapi itu semua harus disadari serta diniatkan bahwa pendidikan itu harus kita
miliki agar kita dapat layak untuk hidup
bermasyarakat nantinya”.
*Penulis adalah mahasiswa Unimed jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Sumber gambar ilustrasi: http://www.bimbingan.org/
Sumber gambar ilustrasi: http://www.bimbingan.org/
0 komentar:
Posting Komentar