Pendidikan Non Formal Untuk Memajukan Masyarakat Marjinal

Senin, 06 Maret 2017 0 komentar
Oleh: Syahrina Fauza Br Sembiring*
Berbicara soal pendidikan, saya akan membahas mengenai jurusan yang selama ini saya pilih dan sudah saya niatkan sejak awal mengisi untuk maju keperguruan tinggi negeri. Mengenai pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal. Pendidikan non formal atau yang sering kita kenal yaitu Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang berada diluar jalur pendidikan formal, dimana Pendidikan luar sekolah pada dasarnya adalah segala kegiatan pendidikan yang berlangsung diluar sistem persekolahan. Pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam sistem persekolahan atau jalur sekolah saja, melainkan juga di jalur luar sekolah yang sering kita dapatkan dimana saja, karena pendidikan luar sekolah ini adalah pendidikan yang tidak terbatas dalam belajarnya. Saya contoh kan seperti didalam keluarga, ditengah pergaulan yang berada dekat dengan lingkungan, bergabung dengan orang dewasa dan lain sebagainya. Pendidikan yang orang ketahui itu biasanya hanya dari kegiatan persekolahan saja (hanya guru saja yanag mereka tau) padahal apabila kita buka secara meluas, ternyata pendidikan itu berlangsung dimana saja, belajar dengan siapa saja, mau itu tempatnya itu dimana saja asal tempat tersebut layak dikatakan untuk tempat belajar. Kita mengikuti pendidikan itu sejak dimulai dari kita masih didalam kandungan ibu sampai kita meninggalkan dunia ini.

Kembali kepada topik pembahasan mengenai masyarakat yang termarjinal (tertinggal), salah satunya dalam pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu modal utama yang sangat penting untuk dapat bisa menjalani kehidupan di masyarakat, dimana dengan adanya pendidikan tersebut kita akan mengetahui berbagai macam informasi yang didapatkan dalam pendidikan, seperti pendidikan moral, pendidikan sikap, pendidikan keperdulian, pendidikan agama dan lain sebagainya yang menjadikan pendidikan kita ketika didalam masyarakat.

Banyak masyarakat yang tidak perduli akan pendidikan sehingga banyak pula masyarakat yang akan tertindas akibat tidak diberikannya nilai-nilai kependidikan. Masyarakat yang dibodoh-bodohin akan sebuah keuntungan yang mengenakan kaum penindas. Hal itu tidak akan sama lagi seperti adanya kaum penindas yang dapat membodoh-bodohkan masyarakat, saya disini akan membantu masyarakat tertinggal dengan mengaplikasikan pendidikan yang sudah saya dapatkan selama duduk  dibangku perkuliahan. Dengan mengaplikasikan program-program dari pendidikan luar sekolah kepada masyarakat tertinggal, kami akan memberikan fasilitas apa yang mereka butuhkan dan inginkan, mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan sekolah dasar (paket kesetaraan A, B, C), pendidikan keaksaraan fungsional (buta huruf), pendidikan orang dewasa, dan pendidikan seumur hidup. Banyak sekali program yang kami sediakan. Program tersebut adalah program yang berada diluar sistem persekolahan.

Apabila masyarakat tertinggal tersebut kekurangan dari segi ekonomi karena tidak mampu melanjutkan persekolahan. Kita dapat mampu memberikan mereka pembelajaran juga seperti halnya di persekolahan, dengan program kami pendidikan kesetaraan. Banyak solusi yang akan kami berikan sebagai calon tenaga pendidikan untuk memajukan masyarakat tertinggal dalam dunia pendidikan mereka. Mereka sekarang hanya tinggal butuh dalam kesadaran mereka masing-masing, apakah mereka butuh akan adanya pendidikan atau tidak?. Tapi siapa yang gak mau sih pendidikan itu, kita sekarang berada di zona modernisasi, masa iya kita mau tertinggal dalam dunia pendidikan, dan terus saja mau dibodoh-bodohin oleh kaum penindas. Nah kembali lagi kepada individu masing-masing melalui penyadaran, ketika kita sadar bahwa itu penting maka penyadaran itu adalah suatu proses satu langkah menuju pendidikan baru.

Dengan adanya kesadaran itu kita mampu berpikir lebih kritis lagi mengenai pendidikan itu penting untuk diri kita dan ketika kita didalam lingkup bermasyarakat. Dunia kesadaran seseorang memang tidak boleh berhenti, mandeg, ia senantiasa harus selalu berproses, berkembang dan meluas, dari satu tahap ke tahap berikutnya sampai pendidikan itu benar-benar sudah dialaminya.

Menurut Sanapiah (2007:8), program pendidikan luar sekolah bila disimak aneka ragam programnya, akan tampak tertuju kearah dua muara, yaitu untuk pembelajaran kaum tertinggal sehingga terbebas dari ketidaktahuan dan untuk pembelajaran kaum tersingkir (kaum miskin) sehingga terbebas dari kemiskinan (ketertinggalan). Dalam realitas sosial, terdapat sejumlah orang atau komunitas yang secara relatif tergolong miskin dan tertinggal. Komunitas tersebut secara absolut atau relatif adalah kelompok sasaran dari program Pendidikan Luar Sekolah. Ketertinggalan masyarakat ini bisa jadi karena tingkat pengetahuan yang rendah, keterampilan yang tidak ada, atau sistem nilai dan sikap serta perilakunya. Banyak sekali masalah yang dihadapi pada masyarakat tertinggal ini. Nah disini lah pendidikan luar sekolah itu dibutuhkan oleh masyarakat tertinggal itu sendiri. Dimana kami akan menjadi fasilitas bagi mereka dengan memberikan mereka motivasi, peningkatan kesadaran, pelatihan kemampuan, memanajemen diri, dan membangun sebuah jaringan untuk dapat lebih mudah informasi yang terupdate (baru) mengenai dunia pendidikan, sosial, budaya, bahasa dan lain sebagainya.

Saya sebagai tenaga pendidik siap untuk memberikan solusi mengenai masalah-maslah yang dihadapi oleh masyarakat tertinggal seperti tertinggal akan pendidikan mereka. Disinilah dilihat dari peran pendidikan luar sekolah tersebut kepada masyarakat. Pendidikan luar sekolah merupakan upaya untuk memecah lingkaran kemiskinan dan ketertinggalan serta sekaligus mendorong kemampuan agar secara mandiri masyarakat mampu meningkatkan taraf ekonomi dan kualitas hidupnya menjadi lebih baik lagi maupun itu dibidang pendidikan mereka sendiri maupun bidang-bidang lainnya. Komitmen dan semangat dari tenaga pendidikan luar sekolah akan diimplementasikan melalui berbagai macam program pengembangan masyarakat yang bertujuan untuk mendorong masyarakat tertinggal agar lebih mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Indikator dari keberhasilan pemberdayaan yang dilakukan oleh tenaga pendidikan luar sekolah adalah terbebaskannya kaum miskin dan tertinggal dari kemiskinan dan ketertinggalan yang selama ini mereka jalanin.


“Pendidikan itu bisa kita dapatkan dimana saja, kapan pun itu, sama siapa kita mendapatkan pendidikan, asal dapat dikatakan pendidikan itu layak kita dapatkan, akan tetapi itu semua harus disadari serta diniatkan bahwa pendidikan itu harus kita miliki agar kita dapat layak  untuk hidup bermasyarakat nantinya”.

*Penulis adalah mahasiswa Unimed jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Sumber gambar ilustrasi: 
http://www.bimbingan.org/

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Ibnu Arsib Ritonga | TNB